Islamic Widget

Khamis, 18 Mac 2010

BANI TAMIM

Ciri-Ciri Putra Bani Tamim
Di antara sifat dan watak Putra Bani Tamim itu seperti yang dinyatakan oleh beberapa buah hadist, cerita para sahabat, para tabiin, para tabiit tabiin, para ulama adalah seperti berikut.
A. Sifat-sifat Pribadinya
1. Namanya ialah Syuaib bin Saleh
Sabda Nabi SAW,
“Pembawa bendera al-Mahdi adalah seorang laki-laki daripada suku Tamim yang datang dari Timur.”
Ammar bin Yasir RA berkata,
“Pembawa Panji-panji Al-Mahdi adalah Syuaib bin Saleh.”
Yaitu bukan nama sebenarnya tetapi merujuk kepada Bani bangsanya (Bani kecil dari suatu bangsa), merupakan seorang yang baik dan keluarganya juga adalah orang-orang yang berakhlak baik. Persoalannya, kenapa nama Putra Bani Tamim itu bukannya Syuaib bin Saleh seperti yang dinyatakan oleh hadis Nabi SAW? Bukankah Syuaib bin Saleh itu adalah nama sebenarnya Putra Bani Tamim itu? Atau apakah hadist Nabi SAW itu palsu atau jika benar kenapa namanya tidak benar-benar Syuaib bin Saleh?
Sesungguhnya hadis itu adalah benar, bukan hadis palsu. Mustahil Nabi SAW berdusta, karena setiap hadis dari Nabi SAW adalah datang dari Allah. Bagaimana Nabi SAW dapat berdusta? Nabi SAW adalah sodiqul masduq (seorang yang benar lagi dibenarkan).
Dari segi bahasa Arab, kalimah Syu'bun berarti Bani bangsa atau puak dari suatu bangsa. Sedangkan kalimah Syu'aibun berarti suatu Bani kecil dari sebuah kabilah. Lagipula, Nabi SAW tidak pernah menyatakan bahwa Putra Bani Tamim itu benar-benar bernama Syuaib bin Saleh.
Kalimah Bin itu pula berasal dari Ibnun, artinya anak lelaki. Atau lebih tepat lagi, seorang lelaki. Maknanya pribadi Syuaib itu adalah:
• seorang lelaki (benar-benar seorang lelaki, bukan perempuan).
• Yang memiliki sifat-sifat seorang lelaki (berjanggut, bermisai, berjambang dan berserban).
• Seorang yang berwatak lelaki (berani, gigih, sabar, pejuang, berpikiran luas, senantiasa berhubungan dengan masyarakat dan jauh langkahnya).
• Merupakan lelaki Allah (Rijalullah) yakni beliau adalah seorang yang bertaraf wali, ulama sejati, ulama mujahid dan mujtahid.
Jika diperhatikan benar-benar, penggunaan kalimah Bin itu merupakan suatu sebutan yang agak janggal dalam bahasa Arab. Agak jarang orang Arab disebut dengan Bin, yakni disambung namanya dengan sebutan Bin. Cuma orang Islam di Nusantara saja yang lazim berbuat demikian.
Kalimah Saleh pula bermaksud orang yang baik. Baik di sini bermaksud seperti berikut:
• Baik namanya, yaitu bukan nama yang bercampur-campur dengan istilah dari bahasa Sansekerta, nama setempat atau dari bangsa yang bukan Islam.
• Baik kepribadiannya yaitu dikenal sebagai seorang yang tetap teguh dengan pendiriannya.
• Baik akidahnya yaitu seorang yang benar-benar mengikuti akidah Islam yang sejati.
• Baik keturunannya yaitu keturunannya diketahui dari yang baik-baik, tidak tercemar dengan akhlak-akhlak yang rendah.
• Baik agamanya, yaitu beliau dan keturunan sebelah atasnya adalah dari kalangan ahli-ahli agama atau orang yang cinta agama.
• Beliau memang seorang yang saleh. Saleh di sini ialah baik dan banyak amalan agamanya. Amalan agama itu sudah melekat dengan dirinya sejak dari kecil.
• Baik pemikirannya yaitu seorang yang mempunyai ide yang baik untuk mengubah masyarakatnya untuk menghayati ajaran Islam sejati ketika mereka sedang hanyut bergelumang dengan arus jahiliyah.
• Baik akhlaknya. Merupakan seorang yang terpuji akhlaknya di kalangan hamba Allah pada masa itu.

Jika hadis-hadis berkenaan benar, kenapa namanya disebutkan sebagai Syuaib bin Saleh? Kenapa tidak disebutkan nama sebenarnya? Jawabannya:

• Untuk mengelirukan musuh-musuh Islam. Dengan ini, beliau selamat dari diburu, dibunuh, dihalangi atau di'apa-apa'kan oleh musuh-musuh Islam yang memang mencoba menghalangi kebangkitan Islam kedua ini dengan segala daya upaya mereka.
• Supaya umat Islam berusaha mencari identitas sebenarnya Syuaib bin Saleh itu. Di sini, umat Islam yang percaya dengan hadis-hadis berkenaan akan berusaha mencari siapakah pribadi yang dikatakan sebagai Putra Bani Tamim itu. Setelah bertemu, mereka akan membaiatnya sebagai ketua mereka. Orang yang berusaha, akan diberikan pahala.
• Untuk menguji keimanan umat Islam terhadap hadis-hadis Nabi SAW yang berkaitan dengan Putra Bani Tamim itu. Ada yang percaya dan ada yang tidak mudah percaya, apalagi saat itu memang orang banyak sudah tidak percaya lagi dengan hadis-hadis mengenai Putra Bani Tamim.
• Supaya yang empunya diri itu tidak mengetahui (pada peringkat awalnya) siapa sebenarnya Putra Bani Tamim itu sendiri. Beliau tidak menyadari bahwa beliaulah orang yang dimaksudkan oleh hadis-hadis berkenaan sebagai Syuaib bin Saleh. Beliau hanya menyadari tentang pribadi dirinya setelah jauh dan lama berjuang.
• Untuk menipu pihak musuh Islam. Karena tidak ada uraian lebih lanjut dari para ulama terhadap kepribadian Putra Bani Tamim ini, pihak musuh menyangka bahwa namanya menang benar-benar Syuaib bin Saleh seperti yang tersebut di dalam hadis. Karena itu, mereka sedaya upaya mencari nama berkenaan, bukan pribadi berkenaan.
Berdasarkan uraian yang diberi, jelaslah sebab-sebab sebenarnya Nabi SAW tidak menyebutkan nama sebenarnya Putra Bani Tamim itu. Diharapkan dengan penjelasan ini, umat Islam tidak akan mempersoalkan lagi mengenai nama sebenarnya Syuaib bin Saleh itu.
2. Dia berketurunan Bani Tamim atau Bani Tamim

Yaitu suatu Bani Arab Quraisy, dari keturunan Sayidina Ali, yang hari ini kebanyakan tinggal di Palestina dan Jordania. Tetapi dia lahir bukan di kedua tempat itu. Bani Tamim itu bukanlah merupakan suatu golongan atau kaum yang besar. Golongan ini hanyalah satu Bani yang kecil dan tidak ramai.

Perlu disebutkan di sini, Bani Tamim yang ini adalah sebagian dari Ahlul Bait karena Sayidina Ali adalah salah seorang anggota Ahlul Bait. Ahlul Bait adalah keluarga Rasulullah SAW. Para ulama berbeda pendapat mengenai takrif Ahlul Bait itu sendiri.

Bani Tamim itu tidak lagi mendiami Hijaz karena telah dihalau keluar oleh pemerintahan Bani Saud yang kini memerintah di Arab Saudi. Banyak pula yang dibunuh. Tidak kurang yang disiksa dan dihalau keluar dari tanah tumpah darah mereka, yaitu Hijaz. Banyak pula yang terpaksa lari menyelamatkan diri karena diburu oleh agen-agen kerajaan Saudi. Ada yang lari ke selatan India dan banyak pula yang menetap di Nusantara, tapak awal berdirinya daulah kedua nanti.

Ada ulama yang menyatakan:

• Semua keturunan Abdul Muttalib adalah Ahlul Bait.
• Semua keturunan Nabi Muhammad SAW adalah Ahlul Bait, termasuk isteri-isteri Nabi SAW dan menantu-menantunya.
• Semua keturunan Abdul Muttalib yang Islam adalah Ahlul Bait.
• Semua keturunan Sayidina Ali dengan Fatimah al-Batul adalah Ahlul Bait. Pendapat ini terutama disokong oleh mazhab Syiah.
• Semua keturunan Abdu Manaf adalah Ahlul Bait.

Di kalangan bangsa Arab, memang ada satu kabilah yang bernama Tamim. Kabilah Tamim ini memang suatu kabilah dari bangsa Quraisy yang mendiami kawasan sekitar kota Makkah. Sahabat yang berasal dari kabilah Tamim di antaranya ialah sahabat setia baginda SAW, Sayidina Abu Bakar as-Siddiq. Namun, kabilah Tamim ini bukanlah Bani Tamim, malah antara kedua-duanya memang tidak ada hubung kait.

Yang pertama disebut kabilah Tamim dan yang satu lagi Bani Tamim atau Bani Tamim. Kedua-duanya berbeda. Kabilah Tamim bertebaran di hampir seluruh Tanah Arab.

Perbedaan pandangan ini tidak menjadi persoalan yang terlalu besar atau sangat dipentingkan. Yang penting di sini ialah Putra Bani Tamim itu memang berasal dari keturunan Ahlul Bait juga atau diakui oleh Rasulullah SAW sebagai ahlul bait.

3. Dia memakai serban biru.

Ketika itu, hanya dia yang memakai serban berwarna biru di dunia ini. Mungkin serban biru itu tidak selalu dipakainya, cuma sekali-sekali saja. Namun begitu, ini sudah cukup menjadi bukti bahwa hanya beliau yang sanggup memakai serban biru. Ulama lain ketika itu, terutama ulama fiqh, sudah tidak sanggup lagi meletakkan serban di atas kepala sebagai pakaian harian, apalagi untuk memakai serban yang berwarna biru atau hijau.

Pernyataan ini bukan datang dari hadis Nabi SAW atau dari tabiin, tetapi datang dari ramalan Nostradamus, seorang peramal bangsa Perancis yang terkenal itu. Oleh itu, ramalan beliau ini boleh dijadikan sebagai sumber tambahan saja, bukan untuk dipercayai, apalagi untuk diyakini, walaupun mungkin benar.

Pernyataan dari Nostradamus tentang pemakaian serban berwarna biru ketika zahirnya Putra Bani Tamim ini berkaitan dengan mendapat kekuasaan di dunia sebelah Timur. Maknanya, serban warna biru itu dipakainya ketika beliau mula-mula mendapat kuasa di negeri sebelah timur dan mula-mula mendapat baiah dari sekalian manusia. Mungkin begitulah yang dimaksudkan serban biru oleh Nostradamus.


4. Dia senantiasa memakai celak mata.

Celak adalah amalan sunat. Setiap orang Islam baik lelaki atau perempuan disunatkan memakai celak mata. Ada hadis Nabi SAW yang menyatakan bahwa bercelak itu sunat hukumnya.

Para sahabat dahulu suka bercelak, karena mengikut amalan Nabi SAW. Para ulama dahulu (salaf dan khalaf) yang salihin adalah golongan yang suka memakai celak. Mereka memandang perbuatan memakai celak itu sebagai suatu sunnah yang penting dan besar, terutama dalam mendekatkan diri kepada Khaliq.

Para ulama dan cerdik pandai hari ini sudah tidak mau memakai celak walaupun tahu hukum memakai celak adalah sunat. Terdapat hadis dhaif yang menyebutkan bahwa para malaikat juga bercelak. Wallahu 'alam.

Terdapat juga hadis (walaupun kebanyakannya adalah hadis dhaif) yang menyatakan kelebihan bercelak. Di antaranya ialah dapat mencerahkan pandangan mata, mengelakkan terkena penyakit mata, menambah seri muka dan banyak lagi.

Para wali Allah memang diketahui umum oleh umat pada zaman dahulu sebagai golongan yang istiqamah memakai celak.

Beliau memakai celak ketika para ulama lain sudah tidak mau lagi memakai celak, ketika umat Islam sudah tidak tahu hukum memakai celak, ketika umat Islam sudah tidak tahu lagi cara untuk mengenakan celak ke mata mereka dan ketika para pemimpin menganggap celak sebagai suatu yang rendah dan memalukan jika dipakai. Ada juga pemimpin dan ulama hari ini yang menyatakan celak sebenarnya bukan dari amalan Islam.

Itulah perbedaan antara beliau dengan para ulama dan umat sezaman.


5. Dia senantiasa memakai tongkat.

Yaitu sunnah Rasulullah SAW, para Khulafaur Rasyidin, para wali dan ulama muktabar zaman dahulu. Walaupun badannya masih segar dan dapat berjalan tanpa menggunakan tongkat, beliau memakainya sebagai suatu sunnah Nabi SAW yang perlu dijaga. Ketika itu, para ulama dan orang alim sudah tidak mau menggunakan tongkat sebagai alat untuk membantunya berjalan. Para pemimpin di seluruh dunia juga sudah tidak ada yang memakai tongkat.

Pada hari ini, perbuatan memakai tongkat sudah ditinggalkan. Malah orang yang lebih tua juga tidak mau memakai tongkat. Pada anggapan orang banyak, memakai tongkat adalah suatu kekurangan dan penghinaan, di samping tongkat merupakan sesuatu yang melemahkan jiwa dan pikiran.

Jika dilihat pada hukum Islam, memakai tongkat adalah disunatkan kepada orang yang berumur 40 tahun ke atas. Orang yang berusia 40 tahun atau lebih, jika tidak memakai tongkat akan dikatakan sebagai orang yang sombong kepada Allah. Demikian maksud sebuah hadis qudsi.

Sebab itu, pada zaman Nabi SAW, sahabat dan setelah itu, mereka memakai tongkat sebagai suatu sunnah yang tidak dipersoalkan. Setiap orang yang mencapai usia 40 tahun, perkara pertama yang dilakukannya ialah memakai tongkat.

Perlu pula diketahui, para wali Allah itu senantiasa memakai tongkat ke mana pun mereka pergi. Tongkat itu kegunaannya bagi mereka, hanyalah sebagai suatu simbolik saja dan tidak mempunyai banyak keistimewaan lain. Mereka memakainya sebagai suatu sunnah yang perlu diikuti dengan hati yang ikhlas.

Orang yang mengamalkan sunnah Nabi SAW walaupun kecil, akan diberi pahala oleh Allah. Apalagi jika dibuat dengan hati yang ikhlas.


6. Dia memakai jubah dan gamis berwarna hijau dan hitam.

Ketika itu, hanya beliau dan jemaahnya saja yang memakai jubah. Tidak ada pemimpin organisasi Islam lain yang menggalakkan anggotanya memakai jubah sebagai suatu sunnah Nabi SAW dan dengan niat mau membesarkan sunnah Nabi SAW itu. Dan tidak ada jemaah lain yang ikut memakainya dengan niat mengikut sunnah Nabi SAW. Jika ada jemaah lain yang memakai jubah, bukan dengan niat sebagai suatu sunnah, melainkan hanya sebagai suatu adat saja.
Begitu juga dari segi bentuk, warna dan gaya. Beliau dan anggota jemaahnya memakai jubah yang dapat dikenali dengan mudah baik dari segi bentuk, warna dan gaya. Hanya mereka yang mampu mencapai tahap keseragaman sedemikian tinggi berbanding jemaah atau pertubuhan Islam yang lain pada masa itu.

Ulama lain ketika itu hanya memakai jubah untuk dirinya saja dan tidak mampu mendorong anggota jemaah atau pengikutnya untuk memakai jubah yang sama. Jika ada yang mengikuti ulama tersebut memakai jubah, jubah pengikut dengan jubah ulama itu tidak sama atau seragam. Jika ada yang mengikutinya pun, jumlahnya tidak banyak.

Pendapat mengenai Putra Bani Tamim memakai jubah berwarna hijau ini adalah seperti yang diterangkan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya, al-Jami'us Soghir.


7. Dia bermisai nipis, berjanggut panjang (tetapi tidak tebal) dan berjambang nipis.

Misainya nipis yaitu tidak panjang sehingga menutup mulut dan tidak tebal sehingga tertonjol keluar. Beliau senantiasa menjaga agar misainya senantiasa nipis.

Bermisai nipis adalah sebagian dari sunnah Nabi SAW. Dalam Ihya Ulumuddin oleh Imam al-Ghazali disebutkan, orang-orang warak (suluk) adalah orang yang bermisai nipis. Maknanya, setiap wali Allah adalah orang yang misainya nipis. Mempunyai misai nipis adalah tanda orang itu zahid. Pada zaman ini, orang yang bermisai nipis bukan orang yang zahid melainkan yang benar-benar meniti di atas sunnah Nabi SAW. Banyak pula yang tidak bermisai langsung atau mempunyai misai yang tebal.

Para ulama yang sezaman dengan Putra Bani Tamim itu kebanyakan mempunyai misai yang tebal atau tidak bermisai sama sekali. Jika ada yang bermisai nipis, hanya sedikit sekali.

Janggut adalah sunnah Nabi SAW dan sunnah Nabi dan rasul sejak zaman dahulu kecuali Nabi Adam AS, karena Nabi Adam AS memang sejak asal kejadiannya tidak mempunyai janggut. Janggut itu cuma ada pada anak cucunya saja.

Hari ini, banyak ulama yang tidak mempedulikan soal janggut dan memandangnya sebagai hal yang remeh dan tidak perlu diberi perhatian sama sekali. Bahkan sudah kedengaran suara-suara sumbang 'ulama' yang berkata janggut adalah adat bangsa Arab saja dan bukannya suatu sunnah Nabi SAW yang mesti dijunjung tinggi.

Mereka ini mengemukakan pendapat bahwa semua hadis yang berkaitan dengan janggut adalah hadis dhaif yang tidak dapat dijadikan sumber hukum dalam Islam. Begitulah kata mereka. Dan begitu pula jauhnya kesesatan mereka dari kepahaman ajaran Islam.

Pendapat ini diberikan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya yang terkenal, al-Jami'us Soghir. Para ulama kemudian juga ada menyebutkan hal ini sebagai penambahan dari keterangan oleh Imam as-Sayuti itu.


8. Keturunannya sudah bercampur dengan bangsa Timur.

Di awal tadi telah disebutkan bahwa Putra Bani Tamim itu adalah dari Bani Tamim yaitu suatu Bani dari bangsa Arab. Namun beliau adalah seorang yang keturunan Bani Tamimnya telah bercampur dengan bangsa setempat, sehingga beliau lebih dikenali dengan bangsa Timurnya dari pada Bani Tamimnya. Tujuan Allah menetapkan hal ini, sudah pasti hanya Dia yang Maha Mengetahui. Namun bagi kita, sebabnya di antaranya ialah:

• Untuk mengelirukan pihak musuh supaya mereka tidak menyadari kehadirannya di kalangan mereka hingga beliau telah berjaya menegakkan jemaahnya.

• Supaya beliau tidak menyadari hal itu sehinggalah beliau telah berjaya mendirikan sebuah jemaah dan menegakkan perjuangannya di bumi sebelah Timur.

Sebab itulah dalam hadis Nabi SAW, disebutkan namanya Syuaib bin Saleh untuk menunjukkan bahwa Putra Bani Tamim itu sudah jauh Arabnya, sudah nipis kebangsaan Arabnya dan bukan dikenal dengan bangsa Arab tetapi lebih dikenali dengan bangsa Timurnya. Maknanya jika orang bertanya kepadanya, "Kamu berasal dari mana?" Akan dijawabnya, "Dari Timur." Jika ditanya lagi, "Apa bangsa kamu?" Putra Bani Tamim akan menjawab, "Aku dari bangsa Timur."
Keterangan ini dijelaskan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya al-Jami'us Soghir.


9. Gigi depannya bersulah, yaitu tumbuh secara hampir membujur.

Tidak ada sebuah hadis pun yang menceritakan tentang hal ini. Tidak pula dari keterangan para tabiin atau tabiit tabiin. Imam as-Sayuti juga tidak pernah menceritakan sifat ini dalam kitab-kitabnya.

Keterangan ini dijelaskan oleh ulama-ulama dari kalangan Bani Tamim yang tinggal di Jordania. Pendapat ini juga masyhur di kalangan para ulama hadis di Jordania. Cuma dinyatakan datang melalui ilham atau rasa hati yang Allah campakkan langsung ke dalam hati hamba-Nya yang saleh di kalangan mereka tentang sifat-sifat ini.

Maknanya, berita ini datangnya dari orang yang bertaraf wali Allah dan dipercayai oleh masyarakat Jordania, terutama yang berketurunan Bani Tamim atau Bani Tamim. Mereka juga sedang sibuk mencari orang yang sifatnya demikian, berdasarkan keterangan oleh wali Allah itu.


10. Dia bertutur dengan bahasa Ajam.

Sesuai dengan tempat lahirnya, bangsa Timurnya, keadaan sekelilingnya dan cara hidupnya di Timur, beliau bertutur dengan pertuturan Ajam dalam urusan hariannya. Namun, beliau masih tetap dapat bertutur dalam Bahasa Arab dengan baik dan fasih, sesuai dengan pendidikan dan suasana kekeluargaan yang mendorongnya dapat berbahasa Ajam dan Arab.

Keterangan ini ada disebutkan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya yang terkenal al-Jami'us Soghir.


11. Dia bertubuh serba sederhana.

Tubuhnya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, bentuk tubuhnya tidak besar (gemuk) dan tidak kecil (kurus). Tubuh badannya adalah serba sederhana, sesedap mata memandang. Sifat demikian adalah ciri-ciri khusus yang hanya terdapat pada beliau seorang saja.

Jika ada orang yang mengaku dirinya Putra Bani Tamim tetapi kelihatan tubuhnya besar, gemuk, kecil atau kurus, maka ciri-ciri dirinya itu tidak menepati kehendak dan maksud sebenar Putra Bani Tamim.

Ciri-ciri ini dikemukakan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya al-Jami'us Soghir dan juga berdasarkan keterangan yang turut diberikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami.


12. Kulitnya tidak terlalu gelap dan tidak terlalu putih.

Dikatakan kulitnya berwarna kuning. Maksud kuning di sini hanyalah kiasan saja. Artinya Nabi SAW menjelaskan bahwa Putra Bani Tamim itu memang bukan berkulit Arab karena orang Arab lazimnya berkulit merah atau putih kemerah-merahan.

Hadis ini juga menjelaskan bahwa beliau bukan lahir di negara-negara Arab atau tinggal membesar di negara-negara Arab. Jika Putra Bani Tamim itu berkulit seperti orang Arab, mungkin Nabi SAW tidak akan menyebutkan warna kulitnya.

Jika disebut, maka akan dinyatakan bahwa "... kulitnya sama seperti kamu." Yaitu sama seperti orang-orang Arab. Hadis Nabi SAW itu hanya menjelaskan secara tersirat bahwa keturunan Putra Bani Tamim itu sudah bercampur dengan bangsa Ajam dan hampir melekat dengan bangsa Ajamnya itu, yaitu bangsa Timur.

Satu hal lagi, mungkin warna kulit Putra Bani Tamim itu memang benar-benar kuning untuk menafikan jika ada orang yang coba-coba mengaku dirinya Putra Bani Tamim tetapi kulitnya kelihatan 'agak gelap', maka pengakuannya itu secara otomatis akan tertolak.

Hadis ini hanya untuk menyulitkan bagi yang mencoba menipu orang Islam awam dengan pengakuan bahwa dirinyalah Putra Bani Tamim yang dinanti-nantikan itu.

13. Apabila dia zahir di sebelah Timur, wajib setiap mukmin di seluruh dunia menerimanya.

Yaitu menerimanya sebagai pemimpin mereka dengan cara:

• Membaiatnya ketika mengetahui bahwa beliau telah benar-benar muncul di Timur untuk memimpin umat Islam.

• Wajib pula membantunya menegakkan hukum Islam dengan cara mentaati segala suruhannya, meninggalkan segala larangannya, mentaati kepemimpinannya secara lahir dan batin, dan juga menolongnya mengalahkan musuh-musuh yang lahir dan yang batin.

• Mendoakan kemenangannya dalam setiap urusan di dunia ini.

• Mengikuti dan mengamalkan tarekat yang dibawa dan dikembangkan oleh beliau, walaupun tarekat itu bukan tarekat beliau (sebagai pengasasnya) karena beliau hanyalah pemimpin nomor dua, bukan pemimpin nomor satu. Oleh karena itu, beliau tidak akan mengasaskan tarekat apapun, cuma mengembangkannya saja.

Keterangan ini adalah uraian dari hadis-hadis Nabi SAW.

Disebutkan lagi oleh hadis-hadis berkaitan bahwa apabila zahir beliau sebagai ketua umat Islam, wajib setiap umat Islam mendatanginya dan berbaiat dengannya walaupun terpaksa merangkak di atas salju untuk mendapatkan dan menemuinya.


14. Dia merayakan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.

Ini suatu yang tidak lazim bagi kebanyakan umat Islam ketika itu, di seluruh dunia termasuk para ulamanya. Maksudnya ialah hari Kamis malam Jum'at. Lazimnya orang-orang Islam membaca Surah Yasin setelah sembahyang Maghrib di masjid, di surau dan di rumah.

Beliau menjadikannya istimewa karena pada malam Jum'at itulah beliau akan memperbanyak zikir, doa dan sebagainya seolah-olah orang yang menyambut malam raya. Mungkin maksudnya beliau menjadikan malam Jum'at itu sebagai masa untuk membaca selawat dan mengamalkan tarekat yang diterima dari gurunya sehingga malam Jumaat itu menjadi sangat istimewa bagi dirinya.

Dan memang begitulah keadaannya bagi para solihin dan wali-wali sejak zaman para sahabat, hingga zaman salafussoleh dan diteruskan hingga kini, mereka menjadikan hari Kamis malam Jum'at sebagai suatu hari raya, malam berpesta amal dan taqarrub kepada Allah. Pesta seperti itu hanya mampu dilakukan oleh para wali Allah dan orang-orang saleh saja.

Mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, semangat baru dan azam baru untuk melipatgandakan amal ibadah kepada Allah. Itulah maksud sebenarnya yang dikatakan oleh tokoh peramal Barat yang terkenal, Nostradamus, dengan pernyataan bahwa beliau menjadikan hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.

Selain itu juga umat Islam sudah semakin jauh meninggalkan ajaran agamanya sendiri, sehingga hari Kamis malam Jumaat yang mulia itupun sudah dianggap tidak berbeda sama sekali daripada hari-hari dan malam-malam lainnya.


15. Kepribadiannya ternyata jauh lebih menonjol daripada tokoh-tokoh ulama yang hidup sezaman dengannya.

Cara-cara kepemimpinannya lebih ke depan berbanding corak pemerintahan pemimpin-pemimpin dunia yang ada ketika itu. Ketika itu, para pemimpinnya sudah:

• Kehilangan ide untuk memimpin negara dan umatnya.
• Tidak layak lagi menjadi pemimpin.
• Tidak dihormati setelah akhir pemerintahannya.
• Tidak disegani dan ditaati ketika menjadi pemimpin.
• Melakukan berbagai penyelewengan sebelum, ketika dan setelah menjadi pemimpin.
• Tidak menjaga harga dirinya (dan keluarga) sebagai pemimpin.
• Tidak kelihatan seperti seorang pemimpin.

Semua keadaan ini sangat berbeda dengan Putra Bani Tamim ini yang memang benar-benar mempunyai sifat-sifat sebagai seorang pemimpin sejati dan dihormati sepanjang waktu oleh para pengikutnya. Bahkan jika dibandingkan dengan para ulama yang sezaman ketika itu, beliau lebih menonjol daripada mereka dalam segala segi. Beliau dapat bercerita dan berbicara dalam berbagai hal dan mampu menyentuh soal-soal dasar dalam hal tersebut.

Dari segi pengaruh, beliau dilihat jauh lebih berpengaruh di kalangan berbagai golongan daripada pengaruh para ulama ketika itu. Hal itu akan menyebabkan beliau didengki, dihasad dan akhirnya ditentang dengan berbagai tantangan supaya pengaruh beliau dapat berkurang dari mata masyarakat umum, terutama umat Islam.


16. Beliau mampu menyelesaikan segala kekusutan dan masalah besar yang sedang sangat parah melanda dunia ketika itu.

Masalah-masalah demikian sudah tidak mampu lagi diselesaikan oleh pemimpin, ulama besar, cendekiawan dan sarjana besar mana pun ketika itu.

Beliaulah yang disebut sebagai Satria Pamungkas dalam bahasa Jawa oleh Joyoboyo dan juga oleh Wali Songo. Satria berarti Pahlawan, Panglima, Pendekar atau Hero dalam bahasa Melayunya. Pamungkas berarti Penyelesai Segala Masalah, Pembongkar, dan lain-lain. Maksudnya, beliau adalah orang yang lahir untuk membantu menyelesaikan segala masalah orang lain, terutama di Timur dan juga di seluruh dunia.

Keterangan Joyoboyo ini walaupun dibuat sejak zaman dahulu, dapat dijadikan panduan karena ramalan tokoh yang telah berpindah agama dari Hindu kepada Islam ini turut didukung oleh Wali Songo dalam kitab yang dikarang oleh mereka. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ramalan Joyoboyo merupakan ilham atau berita ghaib yang diterima oleh 2 wali besar Allah yang telah mengislamkan Joyoboyo yaitu Syeikh Subakir dan Syeikh Ali Syamsudin.

Walaupun gaya cerita mereka jauh berbeda, isi atau perkara yang diceritakan adalah mengenai orang yang sama, dengan bentuk urutan dan perlakuan yang hampir sama. Jika dicantumkan kedua ramalan dari Jawa itu, kedua-duanya menjadi saling melengkapi dan membantu menjelaskan 'tajuk' yang sama.


17. Dia merupakan mujaddid yang disimpan oleh Allah untuk zamannya, merupakan mujaddid bersama dengan Imam Mahdi.

Wali Songo dan Joyoboyo juga menyebut beliau sebagai Satria Piningit yaitu Pahlawan Yang Disimpan jati dirinya oleh Allah. Keterangan yang diberikan oleh mereka ini tidak pernah disentuh oleh ulama Islam mana pun dari tanah Arab sebelum ini. Hanya melalui keterangan mereka inilah, kita dapat mengetahui bahwa Putra Bani Tamim itu sebenarnya adalah mujaddid yang disimpan jati dirinya oleh Allah taala. Dalam hadis tidak pernah menyebutkan demikian.

Tujuan disimpan jati dirinya oleh Allah ialah untuk mengelirukan pihak yang anti-Islam dan anti terhadap mujaddid tersebut. Bila disimpan jati dirinya, Putra Bani Tamim dapat membesar dengan selamat dan perjuangannya dapat dijalankan tanpa gangguan.

Jika jati dirinya diketahui umum, sudah pasti beliau akan ditahan, diuzlah, dibuang ke luar negeri atau mungkin juga dibunuh oleh pihak pemerintah yang mengetahui kedudukannya sebagai pemerintah akan digugat oleh Putra Bani Tamim itu.

Sebab itulah Putra Bani Tamim itu dikatakan oleh Wali Songo sebagai Satria Piningit, kerana kepribadiannya disimpan oleh Allah dari diketahui oleh orang banyak sejak kecil hingga beliau besar dan mulai berjuang.

Beliau juga disimpan jati dirinya dengan cara tidak belajar mengikuti kaedah pengajian sezaman dengannya seperti juga halnya Rasulullah SAW yang diutus dalam keadaan ummi (tidak tahu tulis baca) sedangkan masyarakat ketika itu memang bijak pandai dan berpelajaran tinggi.

Beliau juga dikatakan sebagai mujaddid bersama untuk zamannya, yaitu bersama dengan Imam Mahdi. Maka keduanya akan menjadi mujaddid secara serentak untuk memperbaiki keadaan umat ketika itu.

Alasan yang dapat diterima untuk mengesahkan hal ini ialah:

• Dunia ketika itu sudah terlalu rusak, sehingga manusia sudah tidak dapat membedakan antara yang halal dengan yang haram. Maka diperlukan dua orang mujaddid untuk memperbaikinya semula, sama seperti dunia pada zaman Rasullullah SAW dahulu. Setiap yang batil dan bidaah akan hancur sirna dan yang hak akan tegak mengukuh.

• Akhlak manusia ketika itu sudah terlalu rendah dan runtuh seruntuh-runtuhnya. Maka perlu ada dua orang mujaddid untuk membersihkan akhlak manusia sebersih-bersihnya. Sehingga akhirnya jadilah akhlak manusia sama seperti akhlak pada zaman Rasul SAW dahulu.

• Abad ke-14 Hijrah menyaksikan tidak munculnya seorang pun mujaddid yang diutus oleh Allah. Abad ke-15 Hijrah ini juga, belum dimunculkan oleh Allah mujaddid berkenaan. Hal ini menguatkan lagi dugaan bahwa mujaddid itu disimpan untuk dizahirkan kemudian, keluar serentak dengan Imam Mahdi al-Muntazar.

• Akidah umat Islam sudah sangat rusak dan tidak menentu hingga banyak yang sudah tidak pasti akidah mana yang patut diikuti. Ahlus Sunnah atau Syiah? Yang mengaku Ahlus Sunnah juga ada dua puak, satu Kaum Tua dan satu lagi Wahabi. Masing-masing mengaku merekalah yang lebih betul dari yang lain. Dalam kalangan Kaum Tua, tiap-tiap mazhab yang empat itu, pengikutnya taklid membabi buta kepada mazhabnya saja sehingga sanggup menidakkan mazhab yang lain. Syiah saja terdiri dari beberapa mazhab kecil yang antara satu sama lain tidak dapat disatukan lagi. Padahal semuanya Syiah belaka. Maka perlu dua orang mujaddid untuk membetulkan segala kekeliruan akidah dan menunjukkan kepada sekalian manusia akidah yang betul dan benar.


18.Sifat-sifat dirinya sangat diketahui oleh pihak musuh.

Nama sebenarnya, tempat lahirnya, suasana ketika lahirnya, tanda-tanda lahir toifahnya, nama toifahnya dan sifat-sifat toifahnya sangat dikenali oleh orang-orang alim Yahudi dan Nasrani ketika itu.

Bagaimana mereka mengetahuinya sedangkan umat Islam ketika itu tidak tahu-menahu mengenai perkara itu? Malah sebagian besar umat Islam sudah tidak percaya lagi kepada hadis-hadis dhaif mengenai Putra Bani Tamim itu.

Di sinilah letak sebenarnya kelemahan dan kelalaian umat Islam. Mereka telah berjaya ditipu oleh para orientalis yang menusukkan jarum halus ke dalam pemikiran seluruh umat Islam agar tidak mempercayai perkara 'karut' seperti Putra Bani Tamim itu dan mengenai Imam Mahdi. Mereka menjadi sangat lalai dengan urusan dalam negeri masing-masing hingga tidak sempat lagi memikirkan soal-soal yang lebih besar, umpamanya masa dan tempat kemunculan Putra Bani Tamim.

Jika ada individu manapun yang dikatakan menepati ciri-ciri sebagai Putra Bani Tamim, orang itu akan dianggap musuh nomor wahid dan sangat perlu dihapuskan. Sepatutnya mereka meluangkan sedikit waktu untuk mengkaji kebenaran 'hadis yang dikatakan dhaif' itu. Jika ternyata benar maka sepatutnya mendukung orang itu, dan bukan memusuhinya.

Akhirnya, keadaan sudah jadi terbalik. Ketika umat Islam di seluruh dunia sudah tidak percaya lagi kepada hadis-hadis dan keterangan para tabiin mengenai diri Putra Bani Tamim, para alim dan pendeta Yahudi dan Nasrani malah sebaliknya. Mereka sangat percaya setiap hadis yang berkaitan, walaupun taraf hadis itu sangat lemah.

Mereka tidak habis-habis mengkaji dan meneliti kebenaran setiap hadis yang berhubungan, malah sanggup mengeluarkan belanja yang besar, semata-mata untuk memastikan isi hadis itu apakah sudah berlaku atau belum.

Bagi pendeta Yahudi ini, tidak ada 'hadis dhaif' mengenai Putra Bani Tamim karena mereka sangat alim mengenai kepribadian kedua tokoh utama umat Islam akhir zaman itu. Bukan sekedar sangat alim, malah mereka juga sangat mempercayai semua keterangannya, melebihi keyakinan umat Islam terhadap kesahihan hadis-hadis tersebut.


B. Ciri-ciri Khusus


1. Dia digelar al-Mansur, karena senantiasa dibantu oleh Allah dengan bantuan-Nya, yang juga merupakan karamah beliau.

Gelar al-Mansur itu bukan suatu yang lazim bagi semua umat Islam sejak dahulu hingga sekarang. Oleh karena itu, hanya beliau saja yang mendapat gelar yang sangat tinggi itu. Gelar ini akan diperolehnya ketika beliau membawa angkatan tentaranya menuju ke Khurasan, katika beliau menemui al-Haris Harras di negeri Ma Wara an-Nahar (hari ini disebut wilayah Khurasan). Ketika itulah beliau akan memakai gelar ini.

Gelar al-Mansur adalah gelar yang diberikan oleh Nabi SAW melalui beberapa buah hadisnya ketika menceritakan mengenai Putra Bani Tamim ini dan juga kemunculan Imam Mahdi. Karena gelar ini sangat mulia, Nabi SAW seterusnya menyebutkan ketika itu wajib bagi setiap umat Islam (yang masih belum berkesempatan membaiatnya sebagai khalifah mereka) untuk membaiatnya walaupun terpaksa merangkak di atas salju untuk mendatanginya (maksudnya terpaksa melalui/menempuh berbagai kesukaran untuk menjumpainya).

2. Ketika zahirnya, dia termasuk orang yang sukar berbicara.

Dikatakan pula oleh ulama dan ahli firasat, bahwa ketika awal zahirnya ke dunia ini sebagai pemerintah, beliau termasuk orang yang sukar berbicara. Sifat ini bukan suatu yang asal, yakni bukan sejak lahirnya tetapi setelah besarnya.

Namun, tidak pula dinyatakan dengan lebih lanjut berapa lama beliau sukar berbicara itu. Berdasarkan satu keterangan, beliau akan dapat berbicara seperti sediakala setelah bertemu pertama kali dan berbaiat dengan Imam Mahdi di Baitullahil Haram.

Hikmah perkara ini dilakukan adalah untuk menyukarkan siapa saja yang mencoba mengaku dirinya sebagai Putra Bani Tamim. Jika syarat itu tidak ada pada dirinya (yakni dapat berbicara seperti biasa), maka dia bukanlah Putra Bani Tamim yang dinanti-nantikan, sebaliknya adalah penipu yang tidak perlu dipedulikan.


3. Kemunculannya adalah di sebuah negara yang menjadi pertemuan antara tiga buah laut.

Tempat kemunculannya yang seperti dinyatakan ini pertama kali disebutkan oleh Nostradamus, peramal yang terkenal itu. Sekedar yang diketahui, tidak ada sebuahpun hadis Nabi SAW atau sahabat yang menyebutkan demikian. Juga tidak ditemui di dalam pendapat tabiin dan para ulama muktabar mengenainya.

Sungguhpun begitu, para orientalis Yahudi dan Nasrani kelihatan sangat percaya akan hal ini. Setelah menghubungkan keterangan Nabi SAW dengan ramalan Nostradamus itu, mereka mencari negeri yang memiliki sifat demikian di negeri-negeri berkaitan. Mereka menjalankan 'kerja-kerja kotor' yaitu mencoba memadamkan kalimah Ilahi dengan berbagai cara.

Dengan berbuat demikian, mereka berharap dapat menghalangi kebangkitan Islam untuk yang kedua kali dari kawasan yang telah disebutkan itu. Sebab itulah wilayah-wilayah di Indonesia sejak dahulu menjadi sasaran utama mereka karena mereka yakin dari sanalah akan bangkitnya Pembantu Kanan Imam Mahdi itu.

Selain itu, mereka turut membina pangkalan (pusat operasi) di sebelah sini yaitu di Filipina dan Singapura. Filipina adalah pusat operasi bagi kaum Nasrani sedangkan Singapura adalah pusat operasi bagi Zionis Yahudi. Dari kedua tempat itulah mereka memantau seluruh Asia Tenggara ini, terutama Indonesia karena mereka percaya Putra Bani Tamim itu berasal dan berkembang di Indonesia. Itulah bukti kukuh kepercayaan para pendeta Yahudi dan Nasrani terhadap kemunculan Putra Bani Tamim dan Imam Mahdi itu serta kawasan di mana mereka berdua akan dibangkitkan.

Namun, karena sebab-sebab permusuhan yang sangat kuat, setiap gerakan mereka ini dibuat atas nama perniagaan, hubungan politik, ekonomi, pertahanan, ketentaraan dan sebagainya sehingga tidak kelihatan niat mereka sebenarnya ke atas umat Islam di kawasan ini. Di samping itu, mereka juga sangat kuat menyimpan niat mereka sehingga tidak pernah diketahui oleh umat Islam manapun di kawasan ini sejak dahulu hingga ke hari ini. Perkara-perkara ini hanya dapat diketahui melalui pembentangan oleh para sarjana dan cendekiawan mereka sendiri melalui penerbitan-penerbitan mereka sendiri saja. Begitu bijaksananya mereka beroperasi.


4. Dia dan toifahnya sangat mencintai Rasulullah SAW, para sahabat dan Ahlul Bait serta sangat membela mereka.

Beliau dan anggota-anggota toifahnya adalah orang yang sangat mencintai Allah taala, Rasulullah SAW, Ahlul Bait dan para sahabat Radhiyallahu anhum. Ketika para sahabat dimaki dan dinista oleh golongan Syiah dan pro-Syiah, mereka mempertahankannya habis-habisan.

Ketika Ahlul Bait menerima cobaan dengan cara dihalau dari tanah air mereka, diburu, dicaci, ditangkap lalu disiksa, bahkan banyak yang dibunuh oleh golongan Wahabi yang berkuasa di Hijaz. Golongan ini secara terbuka membantu dan mendoakan keselamatan untuk Ahlul Bait ini.

Mereka selalu mendoakan kesejahteraan ke atas golongan ini dan membela seperti mereka membela anggota keluarganya yang ditimpa kesusahan, bagaikan mereka adik-beradik yang seibu sebapak dengan Ahlul Bait dan sahabat Nabi SAW itu.

Selain itu mereka juga selalu menyebut-nyebut jasa dan peninggalan para sahabat dan Ahlul Bait itu di hadapan orang banyak. Mereka tidak segan-segan menyatakan terima kasih atas segala susah payah para sahabat dan Ahlul Bait dahulu menyebarkan Islam, hingga mereka pada hari ini turut menerima nikmat Islam. Jika tidak dengan jasa dan usaha gigih mereka itu, entah bagaimana keadaan umat di Timur pada hari ini.


5. Karamah terbesarnya ialah dapat menyadarkan kembali masyarakat dari kecintaan hidup di dunia, lalu sama-sama kembali kepada ajaran Islam.

Beliau mempunyai satu keramat yang paling besar, yang tidak diberikan kepada wali manapun sejak zaman setelah sahabat hingga ke hari ini. Keramat itu ialah mampu menyadarkan semula masyarakat Islam dari kelalaian kepada ingat akhirat, dari kejahilan kepada pengetahuan yang tinggi dan mantap, dari kurang beriman kepada iman yang mantap. Keramat beliau ini tidak dapat dilihat oleh orang manapun tetapi kesannya dapat dirasakan oleh semua orang Islam pada waktu itu. Kesannya dapat turut dirasakan oleh orang-orang bukan Islam yang berada di bawah pemerintahannya.


6. Dia dan anggota toifahnya sangat rajin bekerja, berjihad dan beribadah.

Mereka berjihad dan bekerja pada waktu siang seperti singa sedangkan pada waktu malamnya, mereka beribadah seperti seorang rahib.

Keterangan ini adalah uraian dari kitab al-Jami'us Soghir oleh Imam as-Sayuti. Ketika menguraikan keterangan ini, beliau tidak menjelaskan lebih lanjut mengenainya. Dipercayai bahwa kata-kata ini diambil dan dipetik dari kata-kata hikmat ulama dahulu.

Di samping itu, mereka ini memang bersifat sebagai seorang pejuang. Seorang pejuang Islam sejati mestilah bersikap seperti itu. Mereka keluar berjihad sepenuh tenaga pada waktu siang dan pada malamnya pula, mereka beribadah bersungguh-sungguh kepada Allah.

Karena sifat mereka yang demikian hebat itu, maka layaklah mereka ini digelar sebagai singa dan rahib sekaligus.


7. Dia dan toifahnya adalah seperti kepingan-kepingan besi

Yaitu sangat berani, sabar, tahan uji, kuat dan pemikiran mereka seperti diikat menjadi satu. Segala kepahaman mereka mengenai Islam adalah sama dan cara beramal mereka juga sama, tidak berbeda. Kepingan besi yang telah dipanaskan akan sama saja bentuknya, walau dilihat dari sudut manapun.

Besi dalam hadis ini juga bermaksud sangat tahan menerima cobaan sebagaimana tahannya besi menanggung berat beban di atasnya. Begitu jugalah halnya dengan hati mereka yang tahan menerima cobaan dari Allah.

Besi dalam hadis ini juga bermaksud hanya orang yang benar-benar bersih hatinya saja yang akan mampu bertahan mengikuti liku-liku perjuangannya yang berat itu. Sedangkan 'besi' (hati) yang tidak tahan ujian adalah laksana bagian besi yang berkarat. Apabila dipanaskan, bagian yang berkarat itu akan tersingkir, baik secara suka rela atau terpaksa. Hanya hati yang benar-benar ikhlas akan berjaya menghadapi ujian Allah dan membentuk pasukan yang kuat untuk Putra Bani Tamim.

Itu adalah salah satu syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi pasukan kanan Putra Bani Tamim, yang jelas sangat kecil jumlahnya itu.


8. Dia dan anggota toifahnya selalu berjalan secara berkelompok

Mereka lazimnya berjalan dalam satu kumpulan. Jarang dijumpai anggotanya berjalan secara sendirian. Ini adalah ciri-ciri khusus yang disebutkan oleh Imam as-Sayuti dalam kitabnya al-Jami'us Soghir.

Hasilnya, setiap orang yang memandang mereka, akan merasa gentar terhadap mereka. Hal ini ada kaitannya dengan pernyataan sebelum ini bahwa mereka adalah ibarat singa di rimba pada waktu siang. Singa lazimnya ditakuti oleh manusia dan hewan-hewan lain.

Karena itu, tidak heran jika dikatakan mereka ditakuti dan disegani oleh kawan dan lawan, baik melalui pengakuan atau perasaan. Satu hal yang perlu diingat, mereka bukan dari jenis manusia yang ganas, sebaliknya mereka membawa keamanan dan kasih sayang walau kemana pun mereka pergi.


9. Dia senantiasa memakai sutrah/kain ridak di atas bahunya.

Ada kalanya sutrah/kain ridak itu diletak di atas serbannya. Sifat seperti itu adalah sifat 'wajib' bagi seorang wali Allah (sekiranya mau berjalan jauh keluar dari rumah), yang sudah mencapai makam yang tinggi pada sisi Allah dan rasul-Nya.

Pernyataan ini diberikan oleh para ulama dalam kitab-kitab kecil mereka mengenai para wali Allah. Karena beliau merupakan wali yang besar, maka pemakaian sutrah di atas bahu atau di atas kepala adalah adalah sebagai lambang kemuliaan dan ketinggian derajatnya. Namun hal ini sudah tidak diketahui dan disadari oleh umat Islam waktu itu karena mereka sudah terlalu jauh dari zaman Rasulullah SAW dan sahabat baginda, menyebabkan beberapa maklumat berharga 'hilang' dari peta minda umat Islam.

Perbuatan ini juga adalah sebagai usaha beliau menghidupkan kembali sunnah Nabi SAW yang sudah hampir tidak diamalkan lagi atau merupakan amalan yang hampir pupus. Sayang seribu kali sayang, manusia hari ini lebih prihatin terhadap kepunahan spesies harimau belang daripada kepunahan sunnah Nabi SAW di kalangan ummah.

Sunnah ini sungguhpun kecil, tetap menunjukkan betapa tinggi nilai kasih sayang seseorang kepada setiap sunnah Nabi SAW dan mencoba sedaya upaya untuk mengikuti sunnah tersebut.


10. Dia dan toifahnya sangat berjaya dalam segala urusan hidup.

Yaitu benar-benar mengamalkan ajaran Islam dalam hidup mereka sehari-hari.

Maksud sangat berjaya di sini ialah:
• Berjaya menjalankan cara dan sistem hidup Islam di tengah-tengah kancah jahiliyah yang sedang hebat melanda seluruh dunia.
• Berjaya menegakkan sunnah Nabi SAW ketika ulama lain atau toifah lain masih mencari arah tujuan sebenarnya, pemikiran dan toifah mereka dan mampu berhadapan dengan arus jahiliyah.
• Berjaya menegakkan bentuk hukum Islam ketika hukum Islam tidak dipraktekkan lagi oleh masyarakat. Mereka melaksanakan hukum Islam di dalam hati masing-masing. Hukum Islam yang dijalankan di hati itulah yang sebenarnya dilihat dan dinilai oleh Allah, bukan pada hukum zahir (ketika zaman ini saja). Dengan hukum Islam di hati itu, umat Islam tidak akan melakukan dosa apapun, baik secara terang atau secara sembunyi-sembunyi.
• Berjaya menegakkan negara Islam model, sebelum negara Islam sebenarnya dapat ditegakkan. Maksudnya ialah berjaya menegakkan negara kecil di dalam negara besar. Dalam negara kecil itu dapat dilihat dengan jelas secara praktek bentuk sebenarnya sebuah negara Islam setelah mendapat daulah nanti.
• Setiap usaha mereka dalam segala aspek kehidupan senantiasa dibantu oleh Allah sehingga bentuk usaha mereka tidak mampu ditiru oleh toifah atau jemaah lain.

Kemampuan dan kejayaan mereka menegakkan Islam di dalam diri, masyarakat dan keseluruhan sistem hidup sangat mengagumkan setiap orang, baik kawan ataupun lawan. Karena itu tidak heran jika mereka akan didengki, dihasad dan dicoba dijatuhkan karena setiap usaha mereka dianggap mampu merobohkan pengaruh yang telah ada di kalangan orang-orang yang mau mencari pengaruh.


11. Dia dan toifahnya memakai serban hijau.

Ketika itu sudah tidak ada lagi orang/toifah lain yang memakainya. Masing-masing sudah lupa memakai serban hijau, sedangkan serban itu sunnah Nabi SAW karena para nabi dan rasul itu semuanya memakai serban.

Malah ketika itu, sudah banyak pula 'ulama' yang dengan begitu berani mencoba mempertikaikan sunnah memakai serban dan melecehkannya. Kata mereka diantaranya serban itu adat bangsa Arab dan Nabi SAW memakai serban sebagai suatu adat dari bangsa Arab. Alasan lain yang mereka berikan ialah tidak ada hadis sahih yang menyebutkan secara khusus mengenai pemakaian serban. Yang ada hanyalah hadis dhaif belaka. Begitulah hujah mereka.

Bagi kita, jika seseorang itu sudah kasih dan sayang kepada Nabi SAW, ia tidak akan mempermasalahkan baik hadis itu sahih atau tidak untuk bermala. Tetapi mengikuti kepada rasa hati (berbuat atau tidak berdasarkan kasih kepada Nabi SAW atau tidak) dan akhirnya terus mengamalkannya.

Hanya orang-orang munafik dan yang lemah iman saja yang akan banyak bertanya sebelum melakukan sesuatu perkara yang disuruh oleh agama, dan banyak juga alasan yang sengaja dicari-cari untuk tidak mau melakukannya.


12. Kaum wanitanya memakai jubah tebal berwarna gelap atau hampir gelap.

Warna hitam atau hampir gelap (kelabu, kehitam-hitaman, coklat, biru tua dsb.) adalah hampir sinonim dengan pakaian wanita Islam sejak zaman Nabi SAW hingga berakhirnya sistem khalifah di Turki pada tahun 1922 dahulu.

Sejak tamatnya sistem khalifah, kaum Muslimah sudah mulai dihadapkan dengan sistem hidup cara Barat dan diberi kebebasan untuk berpakaian secara Barat. Kesannya, umat Islam terutama kaum Muslimah sudah mulai lupa bentuk sebenarnya pakaian mereka yang dituntut oleh Islam.

Memang Islam tidak melarang umatnya mengikuti mode, tetapi mode itu hendaklah sesuai dengan syariat dan tidak melebihi apa yang telah digariskan oleh Al-Quran dan As-Sunnah. Pakailah pakaian apapun, bentuk, mode dan warna apapun tetapi jangan melebihi batas dan syarat yang ditetapkan oleh syariat yang mulia.

Hal itu berbeda dengan Putra Bani Tamim. Beliau gigih menggalakkan anggota-anggota toifahnya untuk mengikuti sunnah Nabi SAW yang telah ditinggalkan sejak hampir seratus tahun dahulu. Mereka gigih memperjuangkannya dan sanggup menentang arus jahiliyah yang sedang hebat melanda umat.


13. Dia dan toifahnya diterima juga di bumi Khurasan.

Yaitu menjadikan beliau sebagai pemimpin mereka, dalam satu jemaah/toifah. Ini sangat aneh, karena orang-orang di Khurasan sejak zaman purba tidak pernah mau mengakui siapapun orang luar sebagai pemimpin mereka. Mereka cuma akan tunduk kepada suatu kaum yang menundukkan mereka secara paksa yaitu melalui ketentaraan.

Ini sangat berbeda dengan Putra Bani Tamim yang datang secara aman tetapi langsung diterima oleh penduduk Khurasan sebagai ketua dan pemimpin mereka. Penduduk Khurasan itu menjadi anggota-anggota toifahnya yang juga terdapat dan berpusat di Timur.

Mereka menerimanya secara aman, tanpa paksaan dan gigih pula memperjuangkan kepemimpinan beliau terhadap mereka. Ini sebenarnya merupakan suatu khawariqul adah yang cukup besar yang berlaku di Khurasan ketika itu. Hanya umat Islam yang prihatin dan telah menerima hidayah saja yang akan tahu dan mengakui hal ini.


14. Dia zahir, berjuang dan membangun kekuatannya di sebelah Timur.

Ketika beliau mula-mula dizahirkan sebagai Putra Bani Tamim, beliau akan dizahirkan di sebelah Timur, yaitu di salah sebuah negara di sebelah Timur ini. Dikatakan juga oleh ahli-ahli sufi, beliau akan zahir pada tahun ganjil menurut perhitungan Hijriah. Misalnya, dikatakan zahirnya pada awal tahun 1421 Hijrah atau dekat dengan tarikh tersebut.

Pada peringkat awalnya akan berjuang di Timur. Beliau juga akan memulai perjuangannya di sebelah Timur itu. Beliau juga akan membangun kekuatannya di Timur. Kekuatan yang dimaksudkan di sini ialah tentara Mahdi yang sebanyak 500 orang itu. Mereka itu dilatih dengan latihan sufi yang ketat, terutama latihan-latihan berbentuk kerohanian, bukan dengan latihan ketentaraan seperti yang ada pada hari ini di camp-camp tentara. Mereka juga tidak menggunakan senjata lahiriah apapun atau memakai pakaian seragam. Sukar untuk membedakan antara seorang dengan yang lainnya.

Kekuatannya tidak dibangun pada peringkat awal perjuangannya tetapi dibangunn setelah melalui tiga fase seperti yang akan disebutkan. Mereka dipilih dan dibangun oleh Putra Bani Tamim secara khusus. Setelah lulus melalui tapisan-tapisan yang ketat dan nampak ganjil pada mata orang banyak (jika mereka dapat melihatnya).


15. Dia senantiasa bersemangat juang walaupun ujian yang diterimanya terlampau berat.

Dan mereka benar-benar berjuang pada jalan Allah. Latihan berat di sini ialah dalam bentuk latihan rohani dan tarekat. Terdapat juga latihan berbentuk lahir tetapi mereka akan senantiasa menganggapnya sebagai hal yang remeh dan ringan saja, berbanding latihan batin yang sedang mereka hadapi.

Mereka akan dididik menjadi sangat tabah, sabar, istiqamah dan ikhlas. Mereka juga sangat rajin bekerja, sangat kuat beribadah dan sangat menjaga syariat lahir dan batin.


16. Dia dan toifahnya mengamalkan tarekat dan jalan sufi.

Mereka sangat gigih dalam beramal, bersuluk dan bermujahadah, berani menghadapi ujian batin yang hebat dan gagah pula menghadapinya hingga akhirnya mampu menghancurkan gunung tujuh yang menghalangi jalan ibadah mereka. Gunung tujuh itu diuraikan secara panjang lebar oleh Imam al-Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin.


17. Dia merupakan peletak dasar pertama pengembalian kekuasaan kepada Islam dan sistem khalifah.

Sistem khalifah sudah tiada lagi di dunia Islam ketika itu. Maka beliau adalah orang yang akan mengembalikan sistem khalifah itu kepada umat Islam sehingga semua orang Islam di dunia akan tunduk di bawah sistem khalifah itu.

Beliau akan memulai kembali sistem khalifah di Timur, yaitu di negara tempat beliau mula-mula dizahirkan. Seterusnya sistem khalifah itu akan menggemparkan seluruh dunia karena umat manusia yang sezaman sudah tidak biasa dengan sistem yang dibawa dan menganggapnya ganjil.

Setelah sistem khalifah itu berjaya didirikannya, banyak negara lain yang sudi tunduk secara aman kepada pemerintahan beliau. Malah mereka akan menyerahkan negara masing-masing untuk ditadbir sepenuhnya oleh Putra Bani Tamim berdasarkan sistem khalifah itu.



C. KEPEMIMPINANNYA

1. Putra Bani Tamim tidak pernah bercita-cita untuk menjadi pemimpin.

Dia menjadi pemimpin bukan atas kemauannya sendiri, tetapi ditunjuk oleh Allah melalui lidah Rasulullah SAW dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Allah di langit.

Di antara tanda yang terdapat di langit ialah namanya ditulis melalui awan oleh Allah yang dapat dilihat oleh orang banyak. Dikatakan tempat (negeri) di mana awan itu dapat dilihat, di situlah beliau akan dizahirkan sebagai Putra Bani Tamim. Wajahnya pun dapat dilihat pada bulan purnama walaupun cuma sekali saja pada setiap tempat.

Jabatan ini bukan dapat diminta atau dibuat-buat oleh siapa yang menginginkannya. Orangnya telah ditunjuk secara khusus oleh Allah dan dididik secara khusus juga, untuk tujuan yang khusus pula. Lagipula, memang pada awal perjuangannya, beliau sendiri tidak mengetahui bahwa beliaulah Putra Bani Tamim yang diceritakan itu dan memang tidak pernah bercita-cita untuk menjadi Putra Bani Tamim. Beliau juga tidak menyadari bahwa perjuangannya adalah perjuangan Putra Bani Tamim.

2. Perjuangannya tidak bersifat politik atau menyertai partai politik manapun.

Karena perjuangan Putra Bani Tamim bersifat global - bertebaran ke seluruh dunia. Memang benar, Islam dan politik tidak dapat dipisahkan karena keduanya tidak mempunyai garis pemisah yang jelas. Jika dipisahkan juga, akan pincanglah salah satunya. Namun begitu, perlu diingat, politik yang ada pada hari ini bukanlah politik cara Islam dan Islam tidak pernah mengenali sistem politik yang sedemikian rupa.

Sistem politik yang ada hari ini adalah sistem politik ciptaan Barat dan juga diamalkan oleh Barat. Jika sistem politik hari ini dikatakan sesuai dengan Islam, maka mustahil Barat yang anti-Islam itu mau mengamalkan sistem politik yang 'dikatakan' diasaskan oleh Islam. Jelaslah bahwa sistem politik hari ini adalah dari Barat dan sistem Barat (Yahudi dan Nasrani).

Lagipula, sistem politik Barat hari ini adalah lanjutan dari sistem pecah dan perintah. Pecah karena sebuah negara dibentuk melalui batas yang dibuat berdasarkan suatu kaum, tanpa memperdulikan agama. Sistem politik hari ini juga sangat terbatas. Kegiatan politik hanya bersifat kedaerahan, yaitu hanya bergerak di dalam sebuah negara saja. Apapun nama sebuah partai politik, kegiatan mereka tidak menghasilkan apa-apa. Tidak ada cita-cita mengembangkan paham partai politiknya ke luar dari negaranya biarpun mengaku mengembangkan Islam. Dan tidak akan ada izin untuk sebuah partai untuk campur tangan dalam urusan dalam negeri sebuah negara lain.

Itulah yang dikatakan sistem politik pecah dan perintah, yang diasaskan dan dikembangkan oleh Barat dan diamalkan pula oleh umat Islam di dalam negaranya sendiri. Partai-partai politik bila diwujudkan, mesti terdaftar di sebuah departemen di dalam negara bersangkutan. Jika mendapat izin baru partai tersebut dapat berdiri dan mengadakan kegiatan.

Sebuah 'Partai Islam' hanya boleh 'berkokok' di dalam negaranya sendiri saja. Jika mencoba campur tangan dalam urusan negara lain atau mencoba mengembangkan pengaruhnya di negara lain, akan dibantah oleh negara yang bersangkutan.

Persoalannya, apakah sistem politik Islam mengenal sistem yang demikian? Apakah Islam hanya bersifat internal (dalam) semata-mata? Islam perlu didaftar untuk dapat bergerak? Jika tidak didaftarkan, bagaimana untuk berdakwah? Bolehkah berhenti berdakwah semata-mata dengan alasan tidak diberi izin? Bukankah Islam itu tidak mengenal batas?

Karena itulah, Putra Bani Tamim tidak terlibat dengan sistem politik manapun atau menyertai partai politik manapun. Orang yang bersih jiwa dan hatinya tidak akan menyertai partai politik manapun. Orang yang mengikuti perjuangan tidak akan mau melibatkan diri dalam kancah politik walau dalam negara manapun.

Sebab itulah, pengikutnya dapat ditemui di mana-mana di seluruh dunia, terutama di negara-negara sebelah Timur. Juga terdapat di negara sebelah Khurasan dan di Timur Tengah. Inilah politik Islam sebenarnya, sistem politik yang tidak mengenal batas negara yang diciptakan oleh orang Yahudi itu.


3. Kepemimpinannya adalah kerajaan di hati.

Yaitu para pengikutnya dan juga orang banyak menyerahkan sepenuh hati terhadap beliau dan pemerintahannya. Mereka memberikan sepenuh rasa kepercayaan terhadap kepemimpinan beliau baik sebelum dizahirkan sebagai Putra Bani Tamim, apalagi setelah diisytiharkan sebagai Putra Bani Tamim.

Sebelum mendapat daulah, beliau sudah diberikan keyakinan dan kepercayaan sepenuhnya untuk menjadi pemimpin mereka. Setelah mendapatkan daulah, beliau akan lebih dipercayai untuk memerintah kawasan yang lebih luas dan besar. Maknanya, orang banyak akan menyerahkan hati mereka kepada beliau untuk diperintah dan dididik menurut asuhan kesufian sehingga hati setiap umat Islam waktu itu menjadi bersih sebersih-bersihnya dan hal ini akan menjadi sebab turunnya keampunan, rahmat dan berkat dari Allah kepada manusia seluruhnya.

Ini juga bermakna, setelah beliau diisytiharkan sebagai Putra Bani Tamim, semua manusia akan mengikuti kaedah suluk yang beliau amalkan dan mereka akan beramai-ramai beramal dengan bacaan tarekat yang beliau ajarkan kepada mereka. Ketika itu, amalan tarekat beliau akan diamalkan secara terbuka dan beramai-ramai di mana saja, tanpa perlu bersembunyi lagi dan tidak ada rasa malu mengamalkannya.


4. Kepemimpinannya mendapat perhatian di seluruh dunia

o Karena hanya dia yang berjaya membina toifah yang lengkap.
o Karena sistem yang dibawanya sangat jauh dari sistem yang telah ada ketika itu.
o Karena beliau naik sebagai pemimpin bukan dengan cara normal, tetapi secara luar biasa, diistilahkan sebagai khawariqul 'adah.
o Karena upayanya meruntuhkan seluruh sistem Barat yang sudah kuat dan kukuh diamalkan di seluruh dunia.
o Mampu memperbaiki umat manusia dan dunia yang sudah sangat rusak ketika itu dengan berbagai masalah yang secara adatnya mustahil mampu dirubah oleh seseorang yang kelihatan biasa.
o Karena beliau naik bukan melalui jalan politik, juga tidak melibatkan diri dalam masalah politik dan tidak melalui pilihan orang banyak.
o Kelayakannya untuk menjadi pemimpin manusia dilihat sangat tidak setara dengan tahap pendidikan manusia ketika itu yang secara relatifnya adalah tinggi dan 'maju'.

5. Kemunculan dan pengisytiharannya sebagai Putra Bani Tamim yang memerintah di sebelah Timur menggemparkan seluruh dunia.

Semua manusia di seluruh dunia akan terkejut dengan pelantikannya sebagai pemimpin manusia di Timur. Pernyataan ini disebutkan oleh Nostradamus dengan tegas dalam buku ramalannya.

Ketika itu, kebanyakan urusan perniagaan akan terhenti atau lumpuh seketika, sebelum pulih di negara-negara lain. Di negara tempat beliau zahir itu, ekonominya akan langsung lumpuh. Lalu beliau akan menggantikan dengan sistem ekonomi Islam yang lebih adil dan sangat stabil.

Sistem ekonomi Islam yang beliau jalankan akan turut menggemparkan seluruh ahli ekonomi dan tokoh perniagaan yang pakar-pakar di seluruh dunia. Sistem ekonomi Islam menyebabkan sistem kapitalis, sosialis dan sebagainya akan hancur, lumpuh dan tidak berdaya. Akhirnya, sistem ekonomi Islam yang beliau jalankan itulah yang akan berkembang pesat dan meruntuhkan seluruh sistem ekonomi yang sudah ada di dunia.

6. Hasil perjuangannya menegakkan Islam secara praktis lebih dapat diterima daripada toifah-toifah lain dan lebih dapat menegakkan syariat dalam kehidupan harian para pengikutnya berbanding jemaah atau toifah lain yang sezaman.

Secara garis besarnya, perjuangan beliau untuk menegakkan Islam dapat dilihat dalam bidang:
* Sosial.
* Pendidikan dan tarbiah.
* Kerohanian.
* Ekonomi.
* Politik dan pemerintahan.
* Pembangunan.
* Hubungan internasional.

Semua bidang ini berhasil dibangun oleh beliau dan para pengikutnya secara praktis di tengah-tengah arus jahiliyah yang sedang melanda dengan hebat. Dengan itu, tertegaklah Islam di tengah masyarakat melalui amal, bukan sekedar melalui ucapan-ucapan dan slogan-slogan.

7. Dia menganggap anggota-anggota toifahnya sebagai anaknya sendiri dan mereka pun menganggapnya sebagai bapak mereka sendiri.

Sebab itulah, beliau akan dipanggil ayah (atau Abuya dalam bahasa Arab) oleh para pengikutnya dan oleh orang-orang yang simpati dengan perjuangannya. Beliau pun akan menganggap para pengikutnya sebagai anak-anaknya sendiri.

Panggilan ayah ini menunjukkan:
* Betapa kasih sayangnya.
* Taat dan patuh.
* Setia mereka kepadanya.
* Pemikiran dan kelakuannya ditiru dan dicontoh.
* Sangat dihormati.
* Sangat disayangi oleh mereka.

Keterangan ini diberikan oleh Imam as-Sayuti dalam kitab al-Jami'us Soghir.


8. Siapa yang menolongnya akan ditolong oleh Allah.

Orang yang menolong beliau menegakkan Islam dalam kehidupan dan masyarakat, sudah dijanjikan akan diberi bantuan oleh Allah. Sesiapa yang memusuhinya akan dimusuhi oleh Allah dan sesiapa yang menghinanya akan dihinakan oleh Allah.

Pernyataan ini disebutkan sendiri oleh baginda SAW di dalam hadis. Ini merupakan janji Allah kepada umat Islam pada akhir zaman. Oleh itu, siapa yang ingin mendapatkan pahala yang banyak, mendapat pertolongan dari Allah, menerima janji-janji Allah dan mendapat berkat dalam keidupan, hendaklah berusaha membantu beliau dengan melaksanakan bidang yang kita sanggupi, dengan niat meninggikan perjuangan beliau menegakkan agama Allah ini.

Sebenarnya hanya orang-orang yang terpilih saja yang mampu berada di barisan depan perjuangan Putra Bani Tamim itu. Bukan sembarangan orang dapat dipilih dengan mudah untuk menyertainya.


9. Tujuh tahap/fase/peringkat yang terpaksa dilaluinya.

Sebelum dan setelah diserahkan kekuasaan di sebelah Timur, dia akan mengalami 7 peringkat dimana setelah setiap peringkat itu, tantangannya makin bertambah getir yaitu :
1. mereka meminta kebaikan, yaitu mendirikan jemaah/toifah dan mengajak orang banyak kembali kepada Islam setelah hanyut sekian lama dalam arus jahiliyah.
2. permintaan mereka tidak diberikan, yaitu mereka ditindas dan ditekan.
3. mereka pun berjuang untuk mendapatkannya yaitu membina semula kekuatan yang lebih bersifat global demi meninggikan martabat Islam kembali sebagai agama sejagat.
4. mereka memperoleh kemenangan yaitu mendapat daulah yang pertama di Timur.
5. mereka memperoleh daulah, yaitu diberikan kekuasaan untuk memerintah kawasan yang lebih luas, termasuk wilayah Khurasan dan kawasan antara Timur dengan Khurasan. Semua kawasan itu akan ditaklukkan oleh beliau - kebanyakan secara aman.
6. mereka tidak menerimanya, yaitu menyatakan kekhalifahan itu sebenarnya bukan hak mereka. Beliau hanya menyatakan dirinya adalah pemimpin mereka saja, bukan khalifah yang sebenarnya.
7. mereka menyerahkan kekuasaannya kepada Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu, pemimpin dan khalifah yang sebenarnya. Penyerahan kuasa pemerintahan itu nanti akan berlaku di Baitul Maqdis yaitu pada pertemuan kedua mereka. Dalam pertemuan pertama kali di Baitullah dalam Masjidil Haram itu adalah pertemuan beliau untuk membaiat Imam Mahdi sebagai Khalifah Allah dan mentaatinya, bukan penyerahan kuasa.

10. Dia berjuang mendapatkan kekuasaan bukan untuk dirinya tetapi untuk seorang Ahlul Bait, yaitu Imam Mahdi.

Inilah prasyarat yang paling tidak disukai dan paling tidak disanggupi oleh siapapun yang di dalam hatinya ada walaupun sedikit perasaan menginginkan bagian di dunia ini. Bak kata orang, "... Aku (Putra Bani Tamim) susah-susah berjuang, dia (Imam Mahdi) senang dapat kuasa..."

Beliau tidak akan berkata begitu dan tidak terlintas sedikit pun di dalam hatinya untuk berkata begitu. Perkataan ini hanyalah menggambarkan sikap orang awam yang hatinya masih berselaput dengan kepentingan duniawi, terhadap tugas sebagai Putra Bani Tamim yang dipikul oleh beliau.

Jika didapatkan siapa yang sanggup memenuhi syarat yang satu ini, maka layaklah dia diisytiharkan sebagai Putra Bani Tamim yang selanjutnya akan membawa kepada zahirnya Imam Mahdi. Karena syarat inilah, tidak ada atau belum ada siapa pun di dunia ini yang mencoba mengaku dirinya sebagai Putra Bani Tamim, sedangkan orang yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi sangat banyak, sehingga dikatakan oleh peneliti mencapai angka melebihi seribu orang.

Jika ada, sejauh ini yang diketahui umum hanyalah Imam as-Sayuti saja yang mencoba menjadikan dirinya sebagai Putra Bani Tamim. Setelah beliau, tidak ada seorang pun yang mengaku dirinya sebagai Putra Bani Tamim.


MADAH
Di dalam Islam disuruh menyembunyikan kebaikan, juga jangan menyebut-nyebutnya, apatah lagi minta dibalas. Di akhir zaman ini kebaikan dijadikan publisiti, kebaikan disebut-sebut, minta dibalas budi, tanda buat kebaikan untuk diri, bukan untuk Rabbul Izzati


MADAH
Di akhir zaman orang yang melaksanakan kebenaran akan tersisih dan tersingkir. Orang yang melaksanakan kepalsuan atau kebatilan akan tertonjol dan mendapat kedudukan


MADAH
Di akhir zaman orang yang melaksanakan kebenaran akan tersisih dan tersingkir. Orang yang melaksanakan kepalsuan atau kebatilan akan tertonjol dan mendapat kedudukan








D. Apabila Zahir
1. Kekuasaannya merangkum seluruh dunia di sebelah Timur.
Kawasan Timur ini sangat luas dan umum, termasuk seluruh kawasan di wilayah Khurasan. Pada peringkat awalnya, beliau akan mendapat kekuasaan di sebuah negara di Timur. Setelah itu beliau akan diberikan lebih banyak negeri yang berdekatan dengan negeri tempat beliau dizahirkan.
Semua negeri yang berhubungan akan datang menyerahkan diri untuk diperintah oleh beliau secara suka rela, tanpa paksaan karena rasa yakin dengan kemampuan beliau untuk memajukan kembali negeri mereka yang sedang rusak ekonomi dan masyarakatnya. Begitulah di antaranya cara Allah memaksakan semua manusia supaya tunduk kepada beliau.
2. Misinya misi kasih sayang dan keamanan.
Munculnya beliau ke dunia ini bukanlah untuk membawa perpecahan, perselisihan dan permusuhan, tetapi untuk membawa dan menyuburkan keamanan, kasih sayang dan rahmat Allah yang merata untuk seluruh manusia.
3. Semasa zahir, dia benar-benar kelihatan seperti orang muda.
Sehat, tangkas, berani, penuh bersemangat, membawa berkat dan kelihatan seperti orang yang baru berusia 30 hingga 40 tahun. Jika tidak begitupun, beliau akan kelihatan segar dan wajahnya tidak begitu dimakan usia.
4. Pemerintahannya akan menukar seluruh sistem hidup yang ada ketika itu.
Kepada sistem yang berlandaskan Islam sepenuhnya. Dia akan dibantu oleh Allah melalui karamah-karamah besar, yaitu mampu menukar seluruh sistem yang ada. Uraian mengenai hal ini telah disebutkan pada bab yang terdahulu.
5. Dia akan digelar Amir Min Umara'.
Yaitu Ketua Bagi Sekalian Pemerintah, karena besar wilayah pemerintahannya. Beliau akan melantik para pemimpin untuk negeri yang tunduk di bawah kekuasaannya. Karena banyak pemimpin di Timur yang berada di bawah kuasa beliau, maka beliau akan digelar sebagai Amir Min Umara'.

Gelar ini diberikan sendiri oleh Nabi SAW di dalam sebuah hadis baginda. Gelar ini bukan diberikan oleh ulama manapun atau tokoh peramal yang telah disebutkan.
6. Dia membawa bersama-samanya panji-panji hitam.
anji-panji hitam itu pada awalnya cuma simbolik saja tetapi apabila ketika mencari Mahdi, benar-benar panji-panji yang dibawanya itu berwarna hitam. Panji-panji hitam itu adalah panji-panji Rasulullah SAW yang hilang setelah baginda wafat. Keadaan panji-panji itu ialah warnanya yang hitam, sudutnya tidak berjahit, besar dan lebar.
Panji-panji hitam ini akan diberikan kepada beliau ketika beliau bertemu dengan al-Haris Harras di depan Ma Wara an-Nahar. Ketika itu jugalah beliau akan diberi gelar al-Mansur oleh seluruh umat Islam.
7. Dalam setiap perjalanannya dan tentaranya mencari Mahdi, mereka senantiasa menang dalam setiap pertempuran yang dihadapinya.
Perkataan 'pertempuran' ini bukanlah kalimat yang tepat, bahkan mengandung maksud yang bermacam-macam dan dapat ditafsirkan dengan beberapa maksud yang lain. Tidak semestinya 'pertempuran' itu berlaku secara berhadapan dan kedua pihak mesti mengangkat senjata.
Memang beliau akan menghadapi pasukan tentara yang memerlukan mereka mengangkat senjata, tetapi tidak banyak dan tidak begitu sukar untuk beliau memenangkan pertempuran. Pertempuran bersenjata itu tidak juga berlangsung lama. Beliau pasti akan dibantu oleh Allah sepenuhnya. Hal ini disebabkan beliau tidak gemar berperang karena misinya adalah misi keamanan. Peperangan yang sudah tidak dapat dielakkan saja yang akan terjadi nanti. Rasulullah SAW yang membawa misi rahmat ke dunia ini pun terpaksa berperang dengan pihak musuh, tetapi baginda bukan mencari jalan untuk berperang. Peperangan hanyalah penyelesaian terakhir setelah jalan lain tertutup rapat.

Lazimnya, ketika beliau tiba di setiap tempat, rakyat bawahan di tempat tersebut akan menyambut kedatangan beliau. Mereka akan menyambutnya dengan penuh suka cita, seperti seorang anak menyambut kepulangan bapak yang lama tidak bertemu. Hanya pihak pemerintah yang merasa diri dan kedudukannya terganggu saja yang akan berusaha menentangnya.
Akhirnya usaha pemimpin-pemimpin itu menentang beliau akan menemui kegagalan karena rakyatnya sendiri sudah mendukung pemimpin baru yang bertaraf dunia. Sebab itulah dikatakan, dalam setiap 'pertempuran' yang disertainya, beliau akan senantiasa menang - menang dari segi psikologi.
8. Dia membawa bersama-samanya pedang Zulfakar.
Pedang Rasulullah SAW ini bernama Zulfakar. Pedang itu hilang dari tangan Sayidina Ali semasa beliau menjadi khalifah dan tidak diketahui kemana perginya. Hanya Allah yang tahu di mana pedang itu disimpan-Nya.
9. Dia sangat disayangi oleh umat manusia yang diperintahnya karena budi baiknya dan keadilan pemerintahannya.

Seluruh manusia yang berada di bawah pemerintahannya akan merasa sangat puas hati dengan keadaan dan cara hidup mereka ketika itu. Mereka juga sangat redha dengan keadilan pemerintahannya dan segala keberkatan yang diterima dari Allah taala.

E. PERUBAHAN YANG DIBAWA KETIKA AWAL PEMERINTAHANNYA

Perubahan-perubahan yang akan beliau bawa ke dalam pemerintahannya di Timur nanti sangat banyak dan tidak dapat dibicarakan semuanya di sini. Hanya disebutkan secara globalnya saja dalam beberapa aspek.

1. Dari segi keagamaan.

Mazhab-mazhab dalam masalah akidah akan hancur sirna. Ketika itu di Timur, tidak akan ada lagi mazhab Wahabi, Syiah, Khawarij, tahsin aqli, falasifah (ahli-ahli falsafah) dan sebagainya. Semuanya akan berubah semula pada akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yang sejati seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat baginda Radiyallahu anhum.

Juga akan dihapuskan semua mazhab dalam masalah furuk fiqh, baik yang sah (mazhab yang empat) atau yang tidak sah (Wahabi, Syiah dll.). Semuanya akan mengikuti satu mazhab saja yaitu ajaran syariat Islam yang sejati. Disebutkan juga bahwa asas dalam ilmu tasawuf dan suluk akan diselaraskan di seluruh dunia.

Manusia akan kembali mengamalkan agama Islam secara sungguh-sungguh dan terbuka. Tidak ada yang akan berselisih pendapat atau bertengkar dalam hal furuk syariat. Setiap hukum dan fatwa yang diputuskannya diterima dan dipakai di seluruh dunia dan wajib ditaati oleh seluruh umat Islam. Maka agama Islam menjadi syiar yang sebesar-besarnya yang dapat dilihat di atas muka bumi ini.

Firkah-firkah yang bersifat keagamaan akan dibubarkan karena sudah tidak relevan lagi dengan suasana ke-Islaman pada waktu itu. Firkah-firkah lainnya tidak diperlukan lagi keberadaannya dan akan bubar secara otomatis.

2. Dari segi politik

Sistem politik Islam yang sejati akan diamalkan. Sistem politik yang ada sekarang ini yang didasarkan pada undang-undang Barat dan yang datang dari orang Barat akan dihapuskan sama sekali.

Ketika itu semua partai politik akan bubar, ditinggalkan begitu saja. Orang banyak yang sebelumnya begitu berminat dengan politik, akan menjadi benci kepada politik dan benci mengingatnya kembali karena terlalu buruk akibat dari berkecimpung dengan sistem jahiliyah itu.

Orang yang dulunya bermusuhan akibat perbedaan politik, akan bersatu kembali, saling bermaaf-maafan dan bertaubat. Politik Islam yang sangat mementingkan keikhlasan dan ketepatan akan dijadikan panduan oleh umat manusia di Timur.

Begitu pula negara-negara lain di Timur akan disatukan semuanya melalui politik Islam yang beliau jalankan. Kaedah itu pula yang akan membawa kebahagiaan dan keamanan pada seluruh manusia. Sebelumnya, sistem politiklah yang memecahbelahkan umat manusia dan sebab utama hilangnya keberkatan dari kalangan manusia.

3. Dari segi pemerintahan.

Seluruh pemerintahan dalam negara di Timur akan diambil alih oleh beliau dan dijalankan menurut kaedah Islam sepenuhnya. Bagian yang sesuai dengan Islam akan diteruskan sedangkan yang tidak sesuai akan diubah supaya sesuai dengan sistem Islam. Semua pekerja akan bekerja karena Allah, bukan karena gaji atau 'memburu sesuatu' di dunia ini. Masa bekerja juga diubah agar sesuai dengan cara bekerja Islam.

Beliau juga akan melantik Ahlul Halli wal 'Aqdi (para eksekutif kanan negara) yaitu para pembesar negara seperti yang pernah dibuat oleh Sayidina Umar al-Khattab dahulu.

Beliau juga melaksanakan Sistem Syura seperti yang diamalkan oleh Sayidina Umar dahulu. Sistem politik pemilu akan dimansuhkan karena dalam sistem khalifah Islam, istilah pemilu seperti yang diamalkan sekarang tidak pernah dikenal.

4. Dari segi sosial.

Masyarakat kembali mengamalkan ajaran Islam secara syumul dan tamam. Adat dan budaya yang tidak sesuai dengan sistem Islam, walaupun kecil, akan sirna dengan sendirinya. Manusia akan secara otomatis menolak adat dan budaya yang tidak sejalan dengan Islam.

Pergaulan yang sebelumnya bebas atau agak bebas, kembali pulih atas batas yang telah dibenarkan Islam. Tidak ada orang yang berani mencoba melanggar batas yang telah ditetapkan oleh syariat.

Berkat akan dipulihkan oleh Allah sehingga semua manusia akan merasakan betapa hebat dan agungnya Allah dan sempurnanya ajaran Islam jika dapat diamalkan sungguh-sungguh. Karena itu tidak heran jika ada orang yang menyesal atas kelalaiannya masa lalu dan berharap jika masa yang telah lalu itu dapat berulang kembali, agar dapat membetulkan semula segala kekhilafannya itu.

Bumi akan menumbuhkan segala macam tumbuh-tumbuhan dengan banyak, hujan turun dengan lebat, penyakit-penyakit hilang satu demi satu, sehingga rumah sakit hanya dijadikan tempat untuk merawat para pejuang yang luka dan tempat ibu-ibu bersalin. Masyarakat akan banyak berpuasa, mengurangi makan minum, banyak bangun malam, menyesali dosa masing-masing walaupun kecil. Kadar kejahatan turun drastis hingga akhirnya tidak ada lagi kasus kejahatan. Hukum hudud tidak diisytiharkan karena manusia tidak memerlukan hukum itu dilaksanakan. Masing-masing menghudud diri masing-masing (tidak mau melakukan maksiat) sebelum dihudud oleh pemerintah.

5. Dari segi pendidikan.

Sistem pendidikan akan kembali seperti pada zaman Madinah dahulu. Kelas-kelas pengajian diadakan di masjid dan di sekolah-sekolah, semuanya secara gratis, untuk semua golongan - dari peringkat paling bawah (pra-sekolah) hinggalah ke peringkat yang setinggi-tingginya.

Universitas diadakan secara terbuka dan tidak dipungut biaya, sama seperti yang diamalkan pada Universitas Masjidin Nabawi di Madinah oleh Rasulullah SAW dan para Khulafa ur-Rasyidin, yang dibuktikan sangat berjaya dalam melahirkan para mujahid dan mengembangkan Islam ke seluruh dunia.

6. Dari segi ekonomi.

Sistem ekonomi riba yang diamalkan pada hari ini akan dihapuskan. Bank-bank juga akan dihapuskan. Bank Negara akan ditukar nama menjadi Baitulmal dan fungsinya selaras dengan kaedah pada zaman Nabi SAW dan sahabat dahulu.

Sistem hutang dan kartu kredit akan dihapuskan. Orang yang berhutang pada masa itu akan sukar untuk menjelaskan hutangnya karena orang yang memberinya hutang tidak mau menerima pembayaran hutangnya dan menghalalkannya di dunia dan akhirat.

Ekonomi kapitalis, sosialis, idealis dan sebagainya akan hapus dari Timur. Ekonomi Islam akan dijalankan sepenuhnya. Penggunaan mata uang berdasarkan nilai emas seperti pada hari ini tidak laku lagi, sebaliknya sistem dinar dan dirham akan digunakan kembali, sama seperti pada zaman Nabi SAW, sahabat dan kekhalifahan Islam dahulu.

Umat Islam akan menjadi kaya-raya secara umumnya. Yang kaya akan menjadi bank kepada masyarakat sedangkan yang miskin akan sangat redha dan sabar dengan keadaan dirinya yang miskin itu.

Keberkatan dalam bidang ekonomi akan turut dirasakan oleh semua. Para peniaga akan meneruskan perniagaannya, dijalankan secara Islam. Zakat akan diberikan kepada golongan yang memerlukannya, walaupun agak sukar untuk mencari orang yang mau menerima harta zakat tersebut.

7. Dari segi perhubungan internasional.

Beliau akan memerintah di Timur selama kira-kira setahun. Setelah itu, wilayah pemerintahannya akan berkembang ke negeri-negeri berdekatan. Semua negeri tersebut akan tunduk di bawah pemerintahannya. Beliau akan menerima permintaan negeri-negeri tersebut. Negeri-negeri tersebut akan diIslamkan dan ditukar sistem pemerintahannya pada sistem Islam. Dari situlah nanti, beliau akan diberi gelaran sebagai Amir min 'Umarak, artinya Ketua Segala Pemimpin. Maksudnya beliau adalah kepala untuk para pemerintah di negeri-negeri sebelah Timur.

Semua negeri bersangkutan akan menjalankan sistem Islam dalam negara mereka. Semua bentuk maksiat, amalan mungkar, tempat-tempat haram dan perkara-perkara bidaah akan hapus. Semuanya akan digantikan dengan sistem Islam sejati, berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah.


F. PEMERINTAHANNYA BERSAMA-SAMA IMAM MAHDI

Pemerintahannya bertaraf Khalifah.

Yaitu sebagai khalifah di sebelah Timur, sebelum kekuasaan itu diserahkannya kepada Imam Mahdi, khalifah yang sebenarnya. Beliau tidak pernah mengaku dirinya sebagai khalifah sebenarnya, karena jawatan khalifah yang sebenarnya adalah hak mutlak Imam Mahdi. Beliau cuma sebagai peletak dasar sistem khalifah yang akan dijabat oleh Imam Mahdi itu.

Namun begitu, taraf beliau dengan Imam Mahdi adalah sangat dekat dan hubungan antara keduanya sangat rapat.

• Beliau adalah Pembantu Kanan Imam Mahdi, yaitu orang kepercayaan Imam Mahdi.
• Beliau juga bertaraf khalifah, yaitu khalifah bersama untuk zaman itu.
• Beliau juga bertaraf mujaddid yaitu mujaddid bersama. Walaupun ketika itu Imam Mahdi dijadikan Saiyidul Mujaddidin (Penghulu Mujaddid), beliau adalah Naib Saiyidul Mujaddidin, yaitu orang kedua di antara para mujaddid yang ada. Di antara 15 orang mujaddid yang ada, beliau adalah mujaddid nomor dua, dari segi urutan keutamaan.
• Beliau adalah mujahid yang hebat. Sebab itulah di dalam hadis disebutkan bahwa Syuaib bin Saleh itu sangat gagah dan berani. Arti hadis ini ialah sikap seorang pejuang yang sejati mestilah berani, bukan berani membabi buta, tetapi berani berstrategi. Beliau juga sangat berani berhadapan dengan arus, melawan arus jahiliyah untuk menegakkan Islam.
• Setelah zahir Imam Mahdi, mereka akan sama-sama memerintah dunia ini dengan penuh aman, berkat dan makmur.

Mereka akan sama-sama memerintah seluruh dunia dan membawa segala keberkatan yang tidak terkira setelah lahirnya Imam Mahdi itu. Seluruh manusia akan sangat puas hati dengan pemerintahan mereka.

Akan diberikan keberkatan kepada segala hal sehingga:

• Diberkatkan waktu, sehingga setahun pada masa itu, sama panjang dengan dua puluh tahun menurut perhitungan kita sekarang.
• Diberkatkan pada umur manusia sehingga manusianya dikatakan berumur panjang-panjang. Orang-orang tuanya merasa terlalu lama hidup dan kanak-kanak pula merasa dirinya telah tua.
• Diberkatkan pada buah-buahan sehingga buah sebiji anggur menjadi sebesar buah kelapa.
• Diberkatkan pada makanan sehingga seekor lembu dapat dimakan oleh penduduk di sebuah kampung atau satu suku kaum. Minuman juga diberkatkan sehingga susu perahan seekor unta bunting dapat diminum oleh seluruh penduduk sebuah desa.
• Diberkatkan pada binatang sehingga serigala dan kambing berkawan baik, tidak bermusuhan. Anak-anak orang Islam dapat bermain-main dengan singa dan harimau tanpa rasa takut sedikitpun.
• Diberkatkan pada kesehatan sehingga tidak ada orang yang sakit atau yang memerlukan obat. Kalajengking, ular dan lipan dapat dimainkan oleh kanak-kanak karena bisa dan racun telah hapus.
• Orang-orang kafir terutama orang Yahudi, Nasrani dan Hindu akan sangat merana karena kejahatan mereka tersingkap habis, kekuatan yang mereka bina bertahun-tahun dahulu hancur, rahasia-rahasia mereka terbuka semuanya, kegiatan mereka serba tidak jadi dan keturunan mereka hampir-hampir habis punah dibunuh oleh orang Islam.

1 ulasan:

Unknown berkata...

DIBUKA PENDAFTARAN MILITER
BATALION TEMPUR PASUKAN KOMANDO BENDERA HITAM WILAYAH ASIA TENGGARA
NEGARA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU

Al Qur`an adalah manhaj (petunjuk jalan) bagi para Da`i yang menempuh jalan dien ini sampai hari kiamat, Kami akan bawa anda untuk mengikuti jejak langkah penghulu para rasul Muhammad SAW dan pemimpin semua umat manusia.

Perhatikan hadits shahih dibawah ini:
“Sungguh aku pernah disakiti karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah disakiti seperti itu, aku pernah diintimidasi karena menyampaikan risalah Allah dan tak seorangpun pernah diteror seperti itu. Dan pernah pula lewat pada diriku tiga puluh hari tiga puluh malam, sementara aku dan Bilal tak ada sesuatu yang dapat dimakan kecuali sedikit makanan yang hanya dapat menutupi ketiak Bilal” (Shahih Al jami` Ash Shagir 1525)

Firman Allah SWT Qs. At-Taubah:42
Kalau yang kamu serukan kepada merek itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka akan mengikutimu.”

Betapa Sulitnya perjalanan yang Engkau Wariskan kepada kami ya Rasulullah SAW
Kami adalah Pewaris Manhaj Rasulullah SAW Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah. Khilafah Islam Akhir Zaman.

Kami mengundang Kaum Mukminin-Mukminat.
Menjadi Tentara Islam Yang Tangguh dan Menakutkan Bangsa Yahudi dan Bangsa-bangsa Musyrikin

Firman Allah: at-Taubah 36, 73
Perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagai mana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahawa Allah bersama orang-orang yang taqwa. Wahai Nabi! Berperanglah terhadap orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka.

Bunuh Rasa Pengecutmu, Bunuh Jiwa Budak dalam Pikiranmu, Takutlah hanya pada Allah SWT saja, Mari Gelorakan Jihad Perang yang ada di Dadamu, Songsonglah Kemuliaan Hidup dengan Berjihad di bawah Naungan Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu.

Firman Allah: at-Taubah 29,
Perangilah orang-orang yang tidak beriman, mereka tiada mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tiada pula beragama dengan agama yang benar, (iaitu) diantara ahli-ahli kitab, kecuali jika mereka membayar jizyah dengan tangannya sendiri sedang mereka orang yang tunduk..

Kami mengundang Anda Menjadi Bagian Bangsa Islam berdasar Aqidah Islam Bukan Menjadi bagian dari Bangsa-bangsa berdasarkan Daerah, suku, bahasa
Tinggalkan Semua Kemusyrikan Mari Menjadi Bagian Bangsa Islam berdasar Aqidah Islam.
Tinggalkan Belenggu Jahiliyah, mari Berjalan Menuju Keridhoan Allah SWT dengan As Sunnah Rasulullah SAW dan para Sahabatnya.

Kini Saatnya Meledakkan Api Jihad Akhir Zaman Mari Perangi Para Thogut Mulkan Jabriyan.

Firman Allah: at-Taubah 38, 39
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu jika dikatakan orang kepadamu: "Berperanglah kamu pada jalan Allah", lalu kamu berlambat-lambat (duduk) ditanah? Adakah kamu suka dengan kehidupan didunia ini daripada akhirat? Maka tak adalah kesukaan hidup di dunia, diperbandingkan dengan akhirat, melainkan sedikit sekali.
Jika kamu tiada mahu berperang, nescaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih dan Dia akan menukar kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tiada melarat kepada Allah sedikit pun. Allah Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

Tinggalkan dan hancurkan semua Ideologi orang-orang kufur Mari Hunus Pedang kalian.

Hancurkan Semua Setan-Thagut, sehingga tidak ada lagi Tuhan-Tuhan Manusia yang disembah manusia Kecuali Menyembah Allah yang Esa yang Maha Gagah Perkasa.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yg berjihad diantaramu & belum nyata orang-orang yg sabar. QS. Al-Imran : 142

Bilakah anda berminat untuk menjadi Ikhwan pembela tentara Islam Akhir Jaman (Rayatisuud)
kehadiran anda kami tunggu di alamat email pendaftaran
Markas Besar Angkatan Perang Pasukan Komando Bendera Hitam
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu

email : angsahitam@inbox.com